Pada November 2023, Kota Pematang Siantar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,41. Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 4,19 persen dengan IHK sebesar 118,22 dan terendah terjadi di Medan sebesar 3,14 persen dengan IHK sebesar 114,15. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi yoy sebesar 3,20 persen.
Inflasi yoy di Kota Pematang Siantar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,51 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,71 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,65 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,16 persen; kelompok transportasi sebesar 1,35 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,34 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,19 persen; kelompok pendidikan sebesar 5,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,74 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,99 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) November 2023 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen, dan tingkat inflasi year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 1,73 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy November 2023 antara lain beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, rokok kretek, mobil,upah asisten rumah tangga, mobil, bawang putih, gula pasir, upah asisten rumah tangga, rokok kretek, anggur dan kontrak rumah. Pada tingkat inflasi mtm, komoditas yang menyumbang andil inflasi antara lain cabai merah, beras, bawang merah, gula pasir, cabai rawit, buah naga, mobil, emas perhiasan,sawi hijau, dan ketimun.