Abstraksi
Pada bulan April 2019, seluruh kota IHK di
Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,15 persen;
Pematangsiantar sebesar 1,03 persen; Medan sebesar 1,30 persen; dan
Padangsidimpuan sebesar 0,36 persen. Dengan demikian, gabungan 4 kota IHK di
Sumatera Utara inflasi sebesar 1,23 persen. Dari 82 kota IHK, 77 kota mengalami
inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan
sebesar 1,30 persen dan terendah di Pare-Pare sebesar 0,03 persen. Sementara deflasi
tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,27 persen dan terendah terjadi di Maumere
sebesar 0,04 persen.
Bulan April 2019, Pematangsiantar inflasi sebesar
1,03 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 139,06 pada bulan Maret 2019
menjadi 140,49 pada bulan April 2019. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan
harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pengeluaran kelompok bahan makanan
sebesar 3,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
sebesar 0,07 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sementara kelompok yang mengalami
penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
sebesar 0,04 persen; serta kelompok sandang sebesar 0,12 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan
olah raga; serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak
mengalami perubahan indeks.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan April
2019 di Pematangsiantar antara lain cabai merah, bawang merah, tomat buah, bawang
putih, udang basah, jeruk, cabe hijau, jeruk nipis/limau, apel, batu bata, semangka,
kacang panjang, dan gula pasir.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan
sebesar 1,30 persen dan terendah terjadi di Tanjung
Pinang sebesar 0,16 persen.