Abstraksi
Pada bulan Mei 2019,
seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,67 persen; Pematangsiantar sebesar 0,67 persen; Medan sebesar 1,33 persen; dan Padangsidimpuan sebesar 0,27 persen. Dengan
demikian, gabungan 4 kota IHK di Sumatera Utara inflasi sebesar 1,19 persen.
Dari 82 kota IHK, 81 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,91 persen dan
terendah di Kediri sebesar 0,05 persen. Sementara deflasi terjadi di Merauke
sebesar 0,49 persen.
Bulan Mei 2019,
Pematangsiantar inflasi sebesar 0,67 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 140,49 pada bulan April 2019 menjadi 141,43 pada bulan Mei 2019. Inflasi terjadi
karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks
pengeluaran kelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau sebesar 0,23 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen. Sedangkan kelompok kesehatan
dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami
perubahan indeks.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Mei
2019 di Pematangsiantar antara lain cabai merah, jeruk, bawang putih, daging ayam ras, teri, beras,
gula pasir, cabe hijau, pepaya, kentang, pir, emas perhiasan, dan tarip pulsa
ponsel.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,78 persen
dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,21 persen.