Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, tercacat inflasi yoy tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 7,17 persen dengan IHK sebesar 115,31 dan inflasi terendah di Tembilahan sebesar 3,95 persen dengan IHK sebesar 113,19.
Inflasi yoy di Kota Pematang Siantar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,02 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,93 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,71 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,17 persen; kelompok transportasi sebesar 16,75 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan
sebesar 0,61 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,91 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 4,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,86 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) Januari terjadi sebesar 6,17 persen, dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember sebesar 0,98 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy Januari 2023 antara lain bensin, beras, angkutan dalam kota, cabai merah, mobil, rokok kretek filter, rokok kretek, tomat, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, udang basah, jeruk, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, dan mie. Sementara beberapa komoditas yang dominan menyumbang andil inflasi month to month (mtm) Januari 2023 antara lain ikan asin teri, beras, cabai merah, ayam hidup, udang basah, upah asisten rumah tangga, minyak goreng, dan semangka.