Pada September 2023, Kota Pematang Siantar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2,50 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,15. Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 3,40 persen dengan IHK sebesar 118,68 dan terendah terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1,85 persen dengan IHK sebesar 116,87. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi yoy sebesar 2,15 persen.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, tercacat inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,03 persen dengan IHK sebesar 121,63 dan inflasi terendah di Bungo sebesar 1,17 persen dengan IHK sebesar 116,09.
Inflasi yoy di Kota Pematang Siantar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,91 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,81 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,82 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,63 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,04 persen; kelompok transportasi sebesar 1,48 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,49 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,45 persen; kelompok pendidikan sebesar 5,53 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,96 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,58 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) September 2023 terjadi deflasi sebesar 0,11 persen, dan tingkat inflasi year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 1,35 persen.