Pada April 2023, Kota Pematang Siantar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 4,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,86. Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 5,11 persen dengan IHK sebesar 116,69 dan terendah terjadi di Gunung Sitoli sebesar 3,20 persen dengan IHK
sebesar 114,12. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi yoy sebesar 4,16 persen.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, tercacat inflasi yoy tertinggi terjadi di Dumai sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 115,34 dan inflasi terendah di Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen dengan IHK sebesar 114,15.
Inflasi yoy di Kota Pematang Siantar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,65 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,20 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,34 persen; kelompok transportasi sebesar 17,23 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,31 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,80 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,15 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan
indeks sebesar 0,21 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) April terjadi deflasi sebesar 0,25 persen, dan tingkat inflasi year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,38 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy April 2023 antara lain bensin, beras, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, mobil, rokok kretek, udang basah, sewa rumah, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, jeruk, kontrak rumah, upah asisten rumah tangga, kentang, dan ikan lele. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang andil deflasi untuk tingkat inflasi mtm antara lain cabai merah, tomat, bawang merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, sawi hijau, daging babi, bawang putih, cabai rawit, dan cabai hijau.